Minggu, 28 Maret 2021

Mind Mapping Novel Hujan Karya Tere Liye

Mind Mapping Novel "Hujan" Karya Tere Liye
Identifikasi Novel
Judul : Hujan
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Sampul oleh : Orkha Creative
Cetakan : Ke-duabelas
Tahun Terbit : Januari 2016
Tempat Terbit :  Jakarta
Tebal buku : 320 haman; 20 cm

                      Sinopsis
                       "Hujan" 
        Novel hujan ini berlatar Bumi pada tahun 2050. Berawal dari seorang gadis yang bernama Lail yang mendatangi sebuah pusat terapi saraf untu menghilangkan semua kenangan pahit dalam hidupnya dengan menggunakan sebuah teknologi canggih pada masa itu. Terapi dimulai dengan memindai peta seluruh saraf otak Lail dengan ditemani seorang fasilitator bernama Elijah. Lail harus menceritak kisahnya dengan menjawab pertanyaan Elijah. Terapi tersebut dilakukan di ruangan 4 x 4 m kubik yang terlihat didesain terlalu sederhana.
        Lail adalah seorang remaja berusia 13 tahun yang ada tahun 2042 kehilangan kedua orang tuanya pada saat terjadinya gempa bumi yang dahsyat. Beruntunglah ada seorang anak laki-laki yang berusia 2 tahun lebih muda darinya bernama Esok yang menyelamatkannya. Esok un kehilangan 4 saudara kandungnya dan menyisakan ibunya yang mengalami kelumpuhan akibat gempa.
         Kisah Esok dan Lail pun bermula setelah bencana terjadi. Mereka harus tinggal di pengungsian hingga kota bisa kembali pulih. Kota itu merupakan kota yang sangat maju dengan perkembangan teknologi canggih yang tersedia di kota itu, baik sebelum gempa terjadi maupun setelahnya. Pada saat itu kota kembali pulih dan pengungsian resmi ditutup, Lail dan Esok harus berpisah karena Esok diadopsi oleh Wali Kota dan Lail tinggal di Panti Sosial. Perpisahan inilah yang menggambarkan dua anak yang terpisah tetapi di masing-masing tempat, mereka menjalani kehidupannya dan mengejar mimpi-mimpinya.
         Di Panti Sosial, Lail bertemu dengan Maryam yang merupakan teman satu kamarnya hingga suatu hari mereka bersahabat. Maryam adalah sosok seorang remaja yang memiliki selera humor, berjiwa sosial, dan teguh dalam mewujudkan impiannya. Persahabatan mereka digambarkan baik suka maupun duka. Mereka tidak hanya harus sekolah tetapi juga harus menjalani tugas-tugas mereka di Panti Sosial dan berhadapan dengan Ibu Panti yang bernama Ibu Suri yang terkenal tegas dan ketus tehadap anak- anak panti. Di panti inilah, Lail dan Maryam mengejar cita-citanya hingga mereka beranjak dewasa.
         Pada suatu hari, Esok membawa Lail mengunjungi stadion. Kemudian dia menyampaikan kepada Lail bahwa sekitar satu minggu lagi akan diluncurkan kapal raksasa. Dan hanya sepuluh ribu orang yang terpilih secara acak yang dapat menumpangi kapal tersebut. Esok mendapatkan dua tiket. Wali Kota meminta Lail supaya bisa membujuk Esok agar salah satu tiket yang dimilikinya diberikan kepada anaknya yang bernama Claudia. Hingga pada jadwal keberangkatan kapal, Lail mendengar informasi dari Istri Wali Kota bahwa salah satu tiket dari Esok, diberikan kepada Claudia. Lail pun beranggapan bahwa Esok pergi bersama Claudia. Lail merasa hatinya seperti tercabik-cabik. Akan tetapi, Claudia sebernarnya tidak pergi bersama Esok melainkan dengan Ibunya Esok.
       Lail langsung memutuskan untuk menghapus ingatannya tentang Esok. Maryam panik dan langsung menyusul Lail untuk menghentikan perbuatannya. Akan tetapi, sudah terlambat. Lail sudah memulai melakukan terapinya. Elijah menjelaskan sekali lagi kepada Lail bahwa melupakan bukan jadi masalahnya, tetapi menerima.
     Akhirnya Lail selesai melakukan terapi tersebut. Ternyata, ingatan Lail tentang Esok dan Maryam tidak ikut terhapus. Melainkan menjadi benang biru yang menunjukkan kenangan yang menyenangkan. Semua kenangannya, dipeluk erat-erat oloh Lail ketika terapi terakhir dilakukan.
      Satu bulan kemudian, Esok dan Lail menikah di tengah teriknya matahari. Esok berjanji kepada Lail kalau dia tidak akan meninggalkan Lail lagi.

Unsur Intrinsik : 

1. Tema
     Didalam novel ini terdapat berbagai tema yaitu: tentang persahabatan, tentang cinta, tentang perpisahan, tentang melupakan, dan tentang hujan.

2. Tokoh  
Lail : Seorang gadis yang pemberani dan memiliki jiwa sosial. Dia juga seorang gadis yang pintar dan berbakat.
Elijah : Seorang fasilitator yang menjalani tugasnya dengan jujur dan professional.
Esok/Soke Bahtera : Seorang ilmuwan muda yang paling terkemuka bahkan saat usianya baru tujuh belas tahun.
Marya : Seorang gadis yang memiliki selera humor, dan memiliki jiwa sosial.
Ibu Lail : Seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. Bahkan hingga akhir hidupnya, ia masih memberikan dukungan kepada Lail.
Ayah Lail : Seorang ayah yang sangat perhatian kepada anaknya.
Wali Kota : Seorang public figur dalam keluarganya.
Istri Wali Kota : Seorang ibu yang mengangga Lail sudah seperti anaknya sendiri.
Claudia : Mudah bergaul dengan orang lain dan tidak membeda-bedakan teman.
Ibu Suri : Seseorang yang memiliki watak tegas kepada anak-anak panti.
Penumpang Kapsul Kereta: Tidak mau menuruti instruksi dari petugas atau memiliki sikap keras kepala.
Ibu Esok : Sosok ibu yang selalu mengajarkan yang terbaik untuk anaknya.
Petugas Kereta : lebih mementingkan keselamatan penumpang daripada keselamatannya sendiri.
Marinir : Memberikan penyuluhan terhadap pengungsi yang berhasil selamat saat terjadinya gempa
Petugas Relawan : Tidak egois dalam bertindak, memikirkan keselamatan penduduk
   * Pembawa Acara Televisi
   * Narasumber Dalam Acara Televisi

3. Latar

Latar waktu

* Pagi :
            Pagi hari, berita tentang penduduk yang kesepuluh miliar tersebar dimana-mana.
              Letusan Gunung Merapi dan Gempa Bumi terjadi pada pagi hari disaat Lail sedang berangkat ke sekolah barunya.
              Pagi ini pegunungan hijau dan lembah luas terhampar luas.
            Di Pagi harinya, Esok mengajak Lail mengunjungi sebuah tempat.
* Siang
           Pada jam makan siang, Lail dan Maryam dipanggil mendadak oleh Ibu Suri
           Di siang harinya, diumumkanlah kelulusan Lail dan Maryam dari Sekolah Keperawatan.
* Sore
           Baru kemarin sore dia menyaksikan sendiri ibunya jatuh ke lorong kereta gelap.
           Di sore hari, Esok mengajak Lail ke toko kue ibunya.
           Sorenya, dengan masih diliputi sukacita lulus dari sekolah, Lail dan Maryam tiba-tiba dipanggil ke kantor Ibu Suri.
* Malam
            Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumah sakit yang merawat Ibu Esok.
           Malam kedua, Lail dan Esok menginap ditempat pengungsian.
         Malam hari, disaat hujan badai, Lail dan Maryam memberikan peringatan kepada penduduk Kota Hilir Sungai bahwa kota tersebut akan dituruni air bah.

Latar tempat

- Trotoar
- Stasiun kereta
- Kereta bawah tanah/kapsul kereta
- Ruangan 4 x 4 m kubik
- Taman kota
- Rumah Lail
- Toko kue
- Kolam air mancur Central Park
- Rumah Sakit
- Panti Sosial
- Sekolah Keperawatan
- Markas Organisasi Relawan
- Stadion sepak bola/tempat pengungsian nomor 2
- Tempat latihan relawan
- Lubang tangga darurat
- Sebuah kota yang memiliki teknologi yang canggih

Latar suasana

* Mengejutkan
           Kereta kapsul berhenti secara mendadak karena adanya letusan Gunung Purba di belahan benua lain.
* Panik
           Terjadinya gempa susulan di lorong kereta.
* Tragis
          Ibu Lail jatuh ke dalam lorong kereta.
* Senang  
           Lail menerima telepon dari ayahnya.
            Lail dan Marayam lulus tes yang dilakukan untuk menjadi seorang relawan.
* Sedih
           Lail dan Esok berpisah sementara karena Esok akan diadopsi oleh seorang Wali Kota.
           Lail mengira Esok pergi dengan kapal raksasa tersebut bersama Claudia.
* Bahagia
           Esok dan Lail menikah di tengah teriknya matahari

4. Alur
       Alur novel ini yaitu alur maju mundur. Karena dimulai dengan keinginan Lail untuk menghapus memorinya tentang seseorang. Kemudian kembali kepada kisah Lail saat berusia 13 tahun.

5. Sudut pandang
       Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu sudut pandang orang ketiga. Contohnya ; dia, ia, dan nama orang.

6. Gaya bahasa: 
       Lugas

7. Amanat: 
    * Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan sebelum semuanya jelas
   * Ikhlaslah menerima semua takdir Allah
   * Tolonglah dengan ikhlas orang orang yang membutuhkan bantuanmu
   
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL "HUJAN" TERE LIYE 

A. Latar belakang penulis
       Tere Liye merupakan nama pena seorang penulis berbahasa Indonesia. Dari beberapa informasi yang beredar di internet, nama aslinya adalah Darwis. Darwis lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di pedalaman Sumatera Selatan. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara yang berasal dari keluarga petani. Pendidikan sekolah dasarnya ia lalui di SDN 2 Kikim Timur Sumsel, setelah lulus ia melanjutkan ke SMPN 2 Kikim Timur Sumsel lalu mengenyam pendidikan menegah atas di SMUN 9 Bandar Lampung. Terakhir ia kuliah di fakultas ekonomi UI. C. Latar belakang social Novel Hujan dibuat Tere Liye berdasarkan kehidupan masa kuliahnya saat.

B. Nilai-nilai :
1. Politik : Ketika seorang pemimpin sudah membuat suatu keputusan, maka orang yang lebih tahu dari padanya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah nya.

2. Sosial : Lail ( si penulis ) memiliki sikap sosial yang tinggi. Dia lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri. Walaupun yang dia lakukan berbahaya baginya, dia lebih mementingkan nyawa orang lain.

3. Budaya : Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini dan masa yang akan datang, seseorang tidak lagi memperhatikan hal-hal yang ada disekitarnya. Mereka lebih asyik bermain dengan teknologi tanpa memperhatikan berita dan hal yang terjadi disekitarnya.

4. Agama : Semaju apapun teknologi di muka bumi ini, tidak ada yang bisa mencegah kehendak Tuhan. Seperti gempa bumi yang sangat dahsyat pada saat itu, teknologi yang sudah sangat begitu canggih pada tahun 2042 tidak bisa untuk mencegahnya.

Rabu, 13 Mei 2020

Tugas Sekolah Bahasa Indonesia

                   MIND MAPPING
Unsur intrinsik : 
1. TEMA : 
Perjalanan panjang menuju tanah suci yang penuh arti. 
2. ALUR : Dalam alur ini terdapar alur campura yaitu alur maju dan alur mundur 
3. LATAR :
Pelabuhan, stasiun dan pasar kota Surabaya
-Pelabuhan Kota Semarang
-Dermaga kota Batavia
-Kota Tua
-Pelabuhan Lampung
-Pelabuhan Bengkulu
-Pelabuhan Padang
-Pelabuhan Banda Aceh
-Hamparan laut luas samudera Hindia-Kolombo sri lanka, Pesisir pantai Kolombo.
Waktu : Pagi hingga Malam selama 
Suasana : Menyenakan,  mengharukan, dan menegangkan.
4. TOKOH : Daeng AndipatiAnna Dan Elsa, Gurutt (Ahmad Karaeng), Ambo Uleng, Ruben Si Bostwain, Chef Lars,Mbah Kakung dll.
5. PERWATAKAN : 
1. Daeng Andipati : baik hati, Pintar, berkarismatik, penyayang dan pemaaf
2. Anna dan Elsa : baik hati, pintar, lucu, dan memgemaskan,
3. Gurutta (Ahmad Karaeng) : belajar dari pengalaman, memiliki jiwa pemimpin yang tinggi, rendah diri, mudah bergaul, dan pintar. 
4. Ambo Uleng : pendiam,penolong, rajin, pintar, dan baik. 
5. Mbah Kakung : jujur, tidak mudah menyerah, mudah bersedih. 
6. Ruben si Boatswain : baik hati, banyak berbicara, dan suka men ceritakan, 
7. Chef Lars : pemarah, emosian, dan jika sedang kesal mulut nya sangatlah tajam seperti pisau.
Dan lain-lain 
6. SUDUT PANDANG : orang ke tiga dalam menuliskan semua kisah ini. 
Bahasanya ringan meski di selipkan beberapa istilah yang biasa di gunakan pelaut.
7. AMANAT : Janganlah kamu terjebak di masa lalu mu, jika kamu terjebak bisa membahayakan masa depanmu.

Unsur Ekstrinsik : 
1. Kelebihan : Dalam novel ini, terdapat kata-kata indah yang juga mampu menjawab beberapa pertanyaan yang ada dihati kita. Isi pesan-pesan yang disampaikan sangat baik ditambah dengan kata-kata yang mudah dipahami. Ulasan kisah sejarah dalam cerita juga sangat menarik, membuat pembaca mengingat lagi sejarah perjuangan Indonesia sebelum merdeka. Akhir kisah yang Indah tentang sebuah kerinduan.
2. Kekurangan : Novel sangat panjang dan beberapa ceritanya mudah di tebak. Novel terlalu banyak tentang menceritakan tentang Anna dan Elsa. Sehingga beberapa cerita berulang tentag mereka yang ceritanya sama dengan sebelumnya perlu di kurangi. Di akhir cerita juga tidak lagi dibahas tentang si Tukang Cukur yang akan didoakan oleh gurutta
3. Nilai Sosial : Bonda Upe menwarkan diri untuk menjadi tenaga pengajar dengan sukarela
4. Nilai Moral : Kejujuran, rendah hati
Nilai Budaya : Percakapan dengan aksen daerah masing-masing
5. Nilai Religi : Gurutta tetap mengajar ngaji walau dibatasi

Sinopsis
Novel Karya Darwis Tere Liye ini mengisahkan tentang perjalanan panjang kerinduan yang membebani hati. Dimulai dari menempuh perjalanan dengan dosa yang banyak di masa lalu. Lalu, menempuh perjalanan yang penuh dengan kebencian karena kehilangan cintanya.
Novel ini memiliki latar waktu pada masa Belanda menjajah Indonesia. Saat itu, warga pribumi akan diberi fasilitas ibadah haji oleh pemerintah Belanda bagi yang mempunyai cukup uang. Perjalanan dilakukan menggunakan kapal Blitar Holland, yang merupakan transportasi modern saat itu.
Dikisahkan keluarga Daeng yang mengikuti perjalanan haji bersama dengan orang tua, kedua anaknya dan pembantunya. Mereka sangat gembira namun tidak mengetahui maksud terselubung ayahnya.
Di sisi lain, ada seorang pelaut yang bernama Ambo Uleng. Ia menghabiskan hampir seluruh hjdupnya di atas laut. Ia juga menaiki kapal Blitar Holland namun tidak mempunyai tujuan hidup. Ia berkeinginan untuk pergi jauh dari Makassar.
Ada seorang wanita keturunan Cina yang sering mengajari mengaji anak-anak di mushola kapal. Ia bernama Bunda Upe. Setiap malam, Ia menangisi dosa-dosanya yang telah berlalu.
Ada lagi seorang ulama Makasasar bernama Gurutta Ahmad Karaeng. Beliau selalu shalat berjamaah dan suatu hari beliau ingin menyelenggarakan pengajian di kapal. Beliau juga sering menjawab pertanyaan dari orang-orang dengan baik. Namun, Ia juga memendam pertanyaan yang tak seorang pun dapat menjawabnya.

Selasa, 12 Mei 2020

Tugas Sekolah Bahasa Indonesia

            BELAJAR DARI DIRUMAH 

METERI PERIBAHASA "Papua Noken"
1. Bagaimana tanggapan kalian terhadap tayangan tersebut?
JAWABAN : menurut saya tayangan ini sangatlah bagus dan sangat juga menarik. Karena ajaran ini kita lebih mudah untuk mengerti peribahasa sebagai ilmu pengetahuan mudah untuk diingat dan belajar menjadi sangatlah menyenangkan karena tayangan tersebut alur drama cerita sangatlah mudah di pahami
2. Menarikkah belajar peribahasa dan ungkapan melalui tayangan itu? Pada bagian mana yang paling menarik?
JAWABAN : Sangat menarik sekali, karena tayangan tersebut dapat kita pelajari dan memahami cerita alur tersebut. Dapat mengajarkan peribahasa terhadap orang asing

Noken, Warisan Budaya Tanah Papua Yang Sarat Makna

Tak sekedar hasil karya, Noken, tas khas tanah Papua ini rupanya menyimpan beragam makna yang patut kita ketahui. Dari segi bahan baku, misalnya, ada beberapa jenis pohon yang digunakan sebagai bahan baku tas tradisional masyarakat Papua ini, dua di antaranya ialah serat Pohon Yonggoli dan Pohon Huisa. Keduanya merupakan jenis pohon yang tumbuh liar di hutan Papua.

Meski dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tas yang kini menjadi warisan budaya, rupanya masyarakat setempat tidak membudidayakan pohon tersebut, melainkan tetap pada kebiasaan mereka yaitu pergi berjalan kaki ke hutan dan menguliti pohon-pohon tersebut. Mereka menganggap proses alami tersebut menjadi sebuah tradisi turun-temurun yang tidak boleh hilang.

Dari segi kebermanfaatannya, Noken memiliki fungsi sama dengan tas pada umumnya. Tas ini juga digunakan untuk membawa barang-barang kebutuhan sehari-hari dan hasil pertanian, seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, dan beberapa barang lainnya untuk dijual di pasar. Namun yang berbeda adalah mereka tidak menempatkan Noken pada bahu seperti kebanyakan tas, namun dibawa dengan kepala. Tidak ada penjelasan khusus mengapa tas ini dilekatkan di kening, hanya saja Martha Ohee seorang pengrajin kayu asal Papua mengatakan, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan warga Papua.

Sementara dari segi filosofinya, tas Noken dibuat secara khusus oleh para wanita Papua. Biasanya, mama-mama mengajarkan anak-anak perempuannya membuat Noken sampai mereka mampu membuatnya sendiri. Menurut mama Martha, kemampuan membuat Noken melambangkan kedewasaan seorang perempuan. “Rasanya, ia bukanlah seorang perempuan Papua apabila tidak bisa membuat Noken,” tegasnya.

Tidak hanya itu, perempuan Papua yang tidak bisa membuat Noken juga tidak boleh menikah, sampai ia benar-benar bisa membuat Noken dengan tangannya sendiri. Namun, seiring dengan perubahan jaman, adat istiadat seperti itu sudah mulai terkikis dan perlahan mulai hilang. “Sangat disayangkan sekali. Dulu itu, Noken bukan saja dianggap sebagai suatu alat untuk memindahkan sesuatu, tetapi juga lambang dari kedewasaan seorang wanita, tapi sekarang, warisan leluhur kami itu sudah mulai hilang,” ungkap Martha.

Demi menjaga keberlangsungan warisan budaya di tanah kelahirannya tersebut, Martha bertekad mengajarkan warga di kampungnya membuat Noken, khususnya bagi para perempuan. Selain menjadi pengajar, ia juga melestarikan keaslian Noken dengan tidak mencapurkan bahan-bahan kimia sebagai pewarna pada hasil karyanya.

“Sebagai seorang pengrajin, saya tidak ingin hasil warisan budaya Papua menjadi rusak dan hilang. Oleh karenanya, saya menurunkan talenta dan ilmu yang saya miliki kepada warga kampung Papua untuk membuat Noken dan terus melestarikan keberadaannya dengan menggunakan cara-cara tradisional dan alami,” tukas Martha.

Pertanyaan
1. Apakah pesan yang disampaikan dalam tayangan noken papua tersebut? 
JAWABAN : Noken Papua adalah hasil daya cipta, rasa dan karma yang dimilili manusia berbudaya dan beradat. Noken Papua adalah bagian dari prestasi pencapaian masyarakat noken Papuani sendiri atas tumpuan harapan yang memoles bakat alami melalui kemahiran kerajinan tangan. Apabila menghayati secara lebih seksama menurut bahan, jenis, model dan bentuk alami certa ukuran noken, maka nolen berbeda dengan tas yang diprosesoleh pabrik dengan berbagai bahan yang dihasilkan melalui pabrik pula. Bah yang dimanfaatkan secara alami untuk membruta noken itulah yang diakui sebagai unsur budaya masyarakat Papua.
2. Bagaimana cara membuat Noken?
JAWABAN : 
Cara pembuatannya: 
Ambil kulit kayu yang sudah diambil dari hutan, ditumbuk, kemudian dilakukan proses pengawetan yaitu dengan merendam ke dalam air agar serat kayu bertambah kuat. Lalu kulit kayu dipilin menjadi benang seperti tali kecil (string). Selanjutnya, tali kecil tersebut dianyam menjadi Noken. Saat menganyam dibentuk suatu “cincin” lalu diikat menjadi simpul mati. Di daerah Paniai, Noken diberi hiasan agar semakin menarik. Hiasan initerbuat dari kulit pohon anggrek baik yang berwarna kuning emas atau pun yang berwarna hitam. Noken terbuat dari bahan alami yang ramah lingkungan. Tak hanya terbuat dari kulit kayu, Noken juga dibuat dari benang katun, bahkan dari benang wol.
3. Peribahasa apakah yang tepat untuk pernyataan "tanpa ada Noken" Mempengaruhi keharmonisan antara satu pihak dengan pihak lain?
JAWABAN : Bagaikan Burung Elang Tanpa Sayap

Tugas Sekolah Bahasa Indonesia

                CERITA KEMARIN

Pada hari senin aku bersiap-siap untuk masuk sekolah jam 07.00, aku bersiap-siap merapihkan semua bukuku lalu aku seperti biasa nya aku sarapan terlebih dahulu, setelahan aku sarapan lalu memakai sepatu dan aku berpamitan sama oarng tuaku, aku terbiasa meminta ayahku mengangantarkan aku ke sekolah, walaupun sekolah tak begitu dekat jadi aku meminta mengangantarkan nya lalu ayahku menyalakan motor nya setalah itu aku berangkat aku berpamitan kepada ibuku, 
Aku : “Ibu aku berangkat dulu ya”
Ibu : “Iya nak hati-hati, jangan lupa selalu berdoa, jangan bandel yaa di kelas ingat kata ibu kamu harus rajin belajar dan ikuti teman jika teman itu bandel” 
lalu aku mencium tangan ibu ku, setalah itu aku langsung menaikkan motor bersama ayahku
Aku : “Ayah aku sudah siap mari kita berangkat”
Ayah : “Baiklah nak, go...go...”
Dalam perjalanan aku menikmati pemandangnya yang begitu sejuk bikin menengakan hatiku di setiap hari aku merasakan. 
Oh iya kawan-kawan aku belum memperkenalkan diriku perkenalkan namaku Halimatus Sa’diyah Aku kelas 11, aku mempunyai 5 sahabat yang bernama Anisa, Icha, Maria, Kokom, Geyfira meraka semua temen baikku, kami dari kelas 10 hingga sekarang kelas nya masih sama.
Setelah perjalanan sampailah aku di sekolah aku melihat temanku di pintu pagar nama nya Maria, lalu aku memanggil nya 
Halimatus : “Mariaaaa.....”
Maria : “Iya ada apa Halimatus” (lalu Maria menengok kebelakang dan menjawab panggilanku)
Halimatus : “Tunggu....”
Maria : “Baiklah...” 
Setelah Maria menungguku aku sampailah di pintu pagar lalu aku dan Maria memasuki sekolah, di saat kami berjalan menuju kelas kami bercerita tentang mata pelajaran sekarang.
Halimatus : “Oh iya Mar hari ini ada PR gak yaa” (Aku menanyakan kepada maria)
Maria : “Sepertinya tidak ada Matus” ( Maria pun langsung menjawabnya)
Halimatus : “Bagus lah kalo tidak ada” 
Maria : “Matus...Matus.... pasti jawabanmu seperti itu kalo tidak ada, kamu sangat terbiasa ya jika tidak ada PR kamu begitu senang, sampai-sampai kau bernyanyi jika tidak ada PR”
Halimatus : “Hehehe.... ya begitulah diriku ” (Aku pun menjawabnya dengan saat bahagia)
Maria : “Ada-ada saja dirimu”
Saat kami berbicang-bicang kami tidak sadar bahwa sudah di depan kelas di dalam kelas aku melihat Anisa dan Icha sedang mengobrol di bangku mereka, lalu aku taro tas ku di meja ku aku langsung memdekati mereka.
Halimatus : “Anisa, Icha kau sedang berbicara tentang apa, aku sangat ingin mendengarnya kalian begitu serius tadi aku lihat”
Anisa : “Ini Halimatus kami sedang membicarakan tentang hari ini”
Icha : “Iya benar kamu anisa” ( langsung menjawabnya)
Halimatus : “Memang nya ada apa dengan hari ini ”
Icha : “Tadi kata pak guru kalo kita pulang cepat” (Icha menjawabnya)
Anisa : “Iya benar sekali kamu Icha, rasanya senang sekali yaa pulang cepat, aku ingin sekali tidur siang” (dengan begitu gembira)
Halimatus : “Memang nya kita ada acara apa hingga pulang cepat” (aku pun menanyakan lagi pada meraka)
Anisa : “Kan kita besok ulangan matus, makanya kita pulang cepat begitu lah matus” (Anisa pun menjawabnya)
Halimatus : “ Oh iya kalo begitu bagus lah, sama anisa aku rasa ingin sekali tidur siang” 
Setalah kami berbicang hari ini saat lah masuk pelajaran, di setiap masuk pelajaran kami semua nya tak pernah lupa untuk mengumpulkan handphone karena di sekolahan kami tidak boleh jika dalam pelajaran memainkan handphone nya, jika ada yang tidak mengumpulukan handphone pasti handphone sita oleh guru. 
Ketua Kelas : “Ayo kumpulkan handphone kalian jangan ada yang di sembunyikan, jika ada yang di sembunyikan saya akan melaporkan nya ke guru ingat ya kalian”  
Semua :  “Oke siap ketua kelas” ( semua teman-temanku mejawab dengan serentak)
Setalah semua murid mengumupulkan handphone lalu masuklah pelajaran pertama yaitu Produk kewirausahan dan kreatif atau di sebut dengan PKK, pelajaran paling yang ku suka jika pelajaran ini rasa ingin kreatif sebagus mungkin, ibu guru pun masuk ke ruangan kelasku.
Ibu Guru : “Baik anak-anak ibu akan memberikan kisi-kisi untuk ulang besok, sekertaris mana ?”
Halimatus : “ Anisa kamu di panggil sama ibu guru” (Aku langsung memberitahukan kepada anisa)
Anisa : “Oh iya, saya bu”
Ibu Guru : “Anisa tolong kamu tulis di papan tulis ya, baik anak-anak anisa tulis papan tulis kalian tulis di buku kalian masing-masing jangan ada yang berisik, ibu tinggal karena ibu ingin menyiapkan soal-soal ulangan besok nanti ibu kembali lagi jika kalian sudah selesai, paham semua nya” 
Semua Murid : “Baik bu”
Kemudian Ibu guru pun keluar semua murid langsung menulis di saat semua murid menulis Geyfira dan Kokom sedang mengobrol, lalu menanyakan kepada meraka
Halimatus : “Kalian kenapa ngobrol, mengapa tidak menulis di buku dan lihat di papan tulis kalian tidak dengar kata bu guru tadi”
Geyfira : “Halimatus kami dengar, kami hanya ingin ngobrol sedikit saja kok kenapa kamu harus kesal”
Kokom : “Iya halimatus, biasa aja kali kita ngobrol sedikit saja masa iya tidak boleh”
Halimatus : “Ya sudahlah kerja itu ingat jangan ngobrol lagi, nanti saja ngobrol jika semua tugas selesai oke”
Geyfira dan Kokom : “Oke deh” (mereka langsung menjawab dengan bersamaan)
Setelah semua nya selesai bel istirahat pun tiba, kriiingg.... kriiingg....
Icha : “Itu sudah bel ayo kita istirahat” ( icha pun langsung cepat bilang pada kami semua)
Maria : “Icha... icha... kalo istirahat kau begitu semangat sekali yaa kalo sudah istirahat”
Icha : “Aku tidak begitu kok, Cuma saja aku lapar jadi aku terlalu semangat”
Temanku : “Sama saja” ( Aku, Anisa, Maria, Geyfira, dan Kokom menjawab dengan serentak)
Icha : “ Iya...iya.. maaf jika aku terlalu semangat”
Halimatus : “Sudahlah jangan di bahasa lagi mari kita istirahat nanti ke buru masuk lagi gak jadi istirahat deh” (aku langsung memberitahukan kepada mereka semua nya) 
Kokom : “Ayo...ayo...”
Setelah semua teman dan diriku membeli jajan makanan, lalu kembalilah ke kelas untuk di makan karena ada beberapa temanku membawa bekal tetap saja dia jajan, pastinya maria, maria ini sering sekali membawa bekal dia sangat rajin tak pernah lupa sama sekali membawa nya. kemudian sampai lah di kelas kami langsung masing-masing ke bangkunya, lalu meraka semua memakan makan mereka masing-masing, di saat teman ku pada fokus untuk makan geyfira berbicara
Geyfira : “ Eh, Anisa kamu tau tak kemarin itu, aku sempat melihat dirimu di sekolahan SD sedang apa kau di sana ?”
Anisa : “Oh itu, kemarin aku sedang menunggu adik sepupuh ku, adik sepupuh ku sedang les tamabahan jadi aku menemain nya”
Geyfira : “Oh gitu yaa”
Setelah istirahat kami semua murid di suruh guru kami untuk bersih-bersih kelasnya masing-masing setelah semua sudah selesai baru boleh pulang, semua murid pun membersihkan kelas mereka masing-masing, kemudianlah selesailah tugas anak murid semua sekitar jam 11.00 kami langsung di suruh pulang oleh guru kami. kring...kring...
Satu kelas : “Yesss..... Pulang cepat cuyy...”
Pada akhirnya mereka semua pulang aku dan teman-teman ku pulang ayo kita pulang panas sekali jika lama disini pati kalian ke panasan lalu aku bilang ke meraka.
Halimatus : “Aku pulang dulu yaa”
Anisa, Kokom, Geyfira : “Aku juga pulang dulu ya”
Tinggal maria dan icha tak tau mereka mau sekarang kemana. 
di saat aku sedang di rumah....
Pada siang hari yang begitu terik nya matahari sekitar jam 11.50, temanku yang bernama icha dan maria ke rumahku.
Maria dan Icha : “Halimatus....” (Memanggilku dari luar rumahku)
Halimatus : “ Iya... eh icha, maria silahkan duduk” ( Aku pun langsung ke luar rumah dan menyuruh temenku duduk )
Maria : “Terima Kasih Matus, Panas sekali ya cuacanya sekarang” 
Icha : “ Iya panas sekali, oh iya maria aku ingin berbicara denganmu apakah boleh ?”
Maria : “Iya silahkan icha ingin berbicara tentang apa”
Icha : “Kemarin aku sempat melihatmu di pasar baru, kamu sedang apa di sana ? ”
Maria : “Ohh aku kemarin ke pasar baru sedang membeli sayuran, Oh iya icha kalo boleh tau kemarin kemana”
Icha : “Ohh kemarin aku jalan-jalan bersama keluargaku, maria aku ingin tunjukan foto kemarin”
Maria : “Coba aku ingin melihatnya, icha fotomu bagus sekali”
Icha : “Iya, Terimakasih maria, jadi malu aku”
Maria : “Icha kamu foto dimana itu, aku ingin sekali ke sana pemandangannya begitu bagus”
Icha : “Itu di BANDUNG maria,disitu memang pemandangannya bagus”
Maria : “ Oh itu di BANDUNG pokoknya aku harus kesana”
Icha : “ Kamu ingin ke sana nanti aku ikut ya, aku ingin melihatnya lagi pemandangannya”
Setelah membicara tentang kemarin maria pun menanyakan kepada icha 
Maria : “Icha sekarang jam berapa” 
Icha : “Sekarang jam 12.30 maria 
Di saat aku sedang asik bermain handphone icha dan maria menyuruhku untuk foto mereka
Icha : “Halimatus coba foto kami berdua”
Maria “ Iya Halimatus foto kami berdua, coba aku ingin melihatnya”
Icha : “Bagus sekali ya”
Selesai berfoto, makin kesini makin sore maria mengajak icha untuk pulang 
Maria : “ Icha yuk kita pulang, sudah agak sorean”
Icha : “ Ayo maria nanti kalo sampai sore pasti aku di cariin sama ayah dan ibuku 
Meraka berdua langsung berpamitan dengan ibuku dan aku, Ibunya halimatus dan halimatus kami mau pulang ya...

Selesai.............

Tugas Sekolah Bahasa Indonesia

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PEMBELAJARAN VIRUS CORONA ( COVID-19)

PETUNUJUK PENGISIAN  LKS :
1. Cermatilah berbagai informasi tentang Virus dan Virus Corona dari berbagai sumber baik yang diberikan oleh guru atau berasal dari sumber lain yang dapat siswa akses dari berbagai mas media.
2. Materi pada LKS ini hanya merupakan salah satu sumber belajar alternatif
3. Isilah/lakukan tugas yang diberikan dalam LKS dengan lengkap
4. Untuk tugas berupa produk rancangan, dikumpulkan pada saat Proses Pembelajaran melalui tatap muka mulai aktif kembali (produk  difoto terlebih dahulu dan dikirim melalui media sosial yang dapat terhubung dengan wali kelas masing-masing )
5. Tugas diserahkan paling lambat tanggal 21 Maret 2020

MATERI :
INTERNATIONAL PROTOCOL TO RESPONSE COVID-19
(Sumber : World Health Organization)
The Global Response & Next Steps 
1. The COVID-19 virus is a new pathogen that is highly contagious, can spread quickly, and must be considered capable of causing enormous health, economic and societal impacts in any setting. It is not SARS and it is not influenza. Building scenarios and strategies only on the basis of well-known pathogens risks failing to exploit all possible measures to slow transmission of the COVID-19 virus, reduce disease and save lives. 

COVID-19 is not SARS and it is not influenza. It is a new virus with its own characteristics. For example, COVID-19 transmission in children appears to be limited compared with influenza, while the clinical picture differs from SARS. Such differences, while based on limited data, may be playing a role in the apparent efficacy of rigorously 19 applied non-pharmaceutical, public health measures to interrupt chains of human-tohuman transmission in a range of settings in China. The COVID-19 virus is unique among human coronaviruses in its combination of high transmissibility, substantial fatal outcomes in some high-risk groups, and ability to cause huge societal and economic disruption. For planning purposes, it must be assumed that the global population is susceptible to this virus. As the animal origin of the COVID-19 virus is unknown at present, the risk of reintroduction into previously infected areas must be constantly considered. The novel nature, and our continuously evolving understanding, of this coronavirus demands a tremendous agility in our capacity to rapidly adapt and change our readiness and response planning as has been done continually in China. This is an extraordinary feat for a country of 1.4 billion people. 

2. China’s uncompromising and rigorous use of non-pharmaceutical measures to contain transmission of the COVID-19 virus in multiple settings provides vital lessons for the global response. This rather unique and unprecedented public health response in China reversed the escalating cases in both Hubei, where there has been widespread community transmission, and in the importation provinces, where family clusters appear to have driven the outbreak. 

Although the timing of the outbreak in China has been relatively similar across the country, transmission chains were established in a wide diversity of settings, from megacities in the north and south of the country, to remote communities. However, the rapid adaptation and tailoring of China’s strategy demonstrated that containment can be adapted and successfully operationalized in a wide range of settings. China’s experience strongly supports the efficacy and effectiveness of anchoring COVID19 readiness and rapid response plans in a thorough assessment of local risks and of utilizing a differentiated risk-based containment strategy to manage the outbreak in areas with no cases vs. sporadic cases vs. clusters of cases vs. community-level transmission. Such a strategy is essential for ensuring a sustainable approach while minimizing the socio-economic impact. 

3. Much of the global community is not yet ready, in mindset and materially, to implement the measures that have been employed to contain COVID-19 in China. These are the only measures that are currently proven to interrupt or minimize transmission chains in humans. Fundamental to these measures is extremely proactive surveillance to immediately detect cases, very rapid diagnosis and immediate case isolation, rigorous tracking and quarantine of close contacts, and an exceptionally high degree of population understanding and acceptance of these measures. 
Achieving the high quality of implementation needed to be successful with such measures requires an unusual and unprecedented speed of decision-making by top leaders, operational thoroughness by public health systems, and engagement of society. 20 Given the damage that can be caused by uncontrolled, community-level transmission of this virus, such an approach is warranted to save lives and to gain the weeks and months needed for the testing of therapeutics and vaccine development. Furthermore, as the majority of new cases outside of China are currently occurring in high and middleincome countries, a rigorous commitment to slowing transmission in such settings with non-pharmaceutical measures is vital to achieving a second line of defense to protect low income countries that have weaker health systems and coping capacities. The time that can be gained through the full application of these measures – even if just days or weeks – can be invaluable in ultimately reducing COVID-19 illness and deaths. This is apparent in the huge increase in knowledge, approaches and even tools that has taken place in just the 7 weeks since this virus was discovered through the rapid scientific work that has been done in China. 

4. The time gained by rigorously applying COVID-19 containment measures must be used more effectively to urgently enhance global readiness and rapidly develop the specific tools that are needed to ultimately stop this virus. 

COVID-19 is spreading with astonishing speed; COVID-19 outbreaks in any setting have very serious consequences; and there is now strong evidence that non-pharmaceutical interventions can reduce and even interrupt transmission. Concerningly, global and national preparedness planning is often ambivalent about such interventions. However, to reduce COVID-19 illness and death, near-term readiness planning must embrace the large-scale implementation of high-quality, non-pharmaceutical public health measures. These measures must fully incorporate immediate case detection and isolation, rigorous close contact tracing and monitoring/quarantine, and direct population/community engagement. A huge array of COVID-19 studies, scientific research projects and product R&D efforts are ongoing in China and globally. This is essential and to be encouraged and supported. However, such a large number of projects and products needs to be prioritized. Without prioritizing, this risks compromising the concentration of attention and resources and collaboration required to cut timelines by precious weeks and months. While progress has been made, the urgency of the COVID-19 situation supports an even more ruthless prioritization of research in the areas of diagnostics, therapeutics and vaccines. Similarly, there is a long list of proposed studies on the origins of COVID-19, the natural history of the disease, and the virus’s transmission dynamics. However, the urgency of responding to cases and saving lives makes it difficult for policy makers to consider and act on such comprehensive lists. This can be addressed by balancing studies with the immediate public health and clinical needs of the response. Studies can be prioritized in terms of the largest knowledge gaps that can be most rapidly addressed to have greatest immediate impact on response operations and patient management. This suggests prioritizing studies to identify risk factors for transmission in households, institutions and the community; convenience sampling for this virus in the population using existing surveillance systems; age-stratified sero-epidemiologic surveys; the analysis of clinical case series; and cluster investigations.
For countries with imported cases and/or outbreaks of COVID-19 
1. Immediately activate the highest level of national Response Management protocols to ensure the all-of-government and all-of-society approach needed to contain COVID-19 with non-pharmaceutical public health measures;
2. Prioritize active, exhaustive case finding and immediate testing and isolation, painstaking contact tracing and rigorous quarantine of close contacts; 
3. Fully educate the general public on the seriousness of COVID-19 and their role in preventing its spread; 
4. Immediately expand surveillance to detect COVID-19 transmission chains, by testing all patients with atypical pneumonias, conducting screening in some patients with upper respiratory illnesses and/or recent COVID-19 exposure, and adding testing for the COVID-19 virus to existing surveillance systems (e.g. systems for influenza-like-illness and SARI); and 22 
5. Conduct multi-sector scenario planning and simulations for the deployment of even more stringent measures to interrupt transmission chains as needed (e.g. the suspension of large-scale gatherings and the closure of schools and workplaces). 
For uninfected countries 
1. Prepare to immediately activate the highest level of emergency response mechanisms to trigger the all-of-government and all-of society approach that is essential for early containment of a COVID-19 outbreak; 
2. Rapidly test national preparedness plans in light of new knowledge on the effectiveness of non-pharmaceutical measures against COVID-19; incorporate rapid detection, largescale case isolation and respiratory support capacities, and rigorous contact tracing and management in national COVID-19 readiness and response plans and capacities; 
3. Immediately enhance surveillance for COVID-19 as rapid detection is crucial to containing spread; consider testing all patients with atypical pneumonia for the COVID-19 virus, and adding testing for the virus to existing influenza surveillance systems; 
4. Begin now to enforce rigorous application of infection prevention and control measures in all healthcare facilities, especially in emergency departments and outpatient clinics, as this is where COVID-19 will enter the health system; and 
5. Rapidly assess the general population’s understanding of COVID-19, adjust national health promotion materials and activities accordingly, and engage clinical champions to communicate with the media. 
For the public 
1. Recognize that COVID-19 is a new and concerning disease, but that outbreaks can managed with the right response and that the vast majority of infected people will recover; 
2. Begin now to adopt and rigorously practice the most important preventive measures for COVID-19 by frequent hand washing and always covering your mouth and nose when sneezing or coughing;
3. Continually update yourself on COVID-19 and its signs and symptoms (i.e. fever and dry cough), because the strategies and response activities will constantly improve as new information on this disease is accumulating every day; and 
4. Be prepared to actively support a response to COVID-19 in a variety of ways, including the adoption of more stringent ‘social distancing’ practices and helping the high-risk elderly population. 23 
For the international community 
1. Recognize that true solidarity and collaboration is essential between nations to tackle the common threat that COVID-19 represents and operationalize this principle; 
2. Rapidly share information as required under the International Health Regulations (IHR) including detailed information about imported cases to facilitate contact tracing and inform containment measures that span countries; 
3. Recognize the rapidly changing risk profile of COVID-19 affected countries and continually monitor outbreak trends and control capacities to reassess any ‘additional health measures’ that significantly interfere with international travel and trade.

KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1. Terjemahkanlah, cermati dan pahami  artikel berjudul INTERNATIONAL PROTOCOL TO RESPONSE COVID-19 untuk memahami virus Corona.
2. Carilah berbagai sumber belajar tentang Virus Corona, dapat bersumber dari guru atau hasil browsing oleh siswa sendiri.
3. Virus memiliki beberapa jenis, secara umum memiliki  karakteristik, klasifikasi dan penyakit-penyakit yang dapat disebabkannya  yang khas . Analisislah karakteristik virus berdasarkan  :



A. Ciri-ciri virus
Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:
• Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius
• Batuk kering
• Lemas
• Sakit tenggorokan
• Sesak atau kesulitan bernapas
• Sakit kepala
B. Bentuk virus
Coronavirus, sebagai sebuah keluarga di beri nama berdasarkan kemiripan bentuknya dengan corona atau mahkota
C. Struktur virus
Virus ini ada keanehan, yaitu virus corona wuhan punya tambahan struktur yang ada dalam dirinya yang tidak dipunyai SARS ataupun Mers. yang membedakan di kalangan pengamatan bahwa ini tambahan buatan atau tambahan alam 
D. Cara hidup virus
Pasien yang terkena virus corona ternyata masih berpotensi tetap menyimpan virus tersebut dalam sistem pernapasannya selama 37 hari ke depan. Hal ini berdasarkan temuan baru yang menyatakan pasien yang terkena virus corona baru tetap bisa menularkan orang lain setelah berminggu-minggu terinfeksi. Dilansir dari Bloomberg.com, para dokter di China mendeteksi adanya ribonucleic acid (RNA) virus dalam sampel pernapasan dari pasien yang rata-rata 20 hari setelah terinfeksi. Virus COVID-19 baru ini telah menyebar ke 118 negara dan menginfeksi sekitar 125 ribu orang pada kemunculan pertamanya. "Adanya penemuan ini berperan penting dalam pengambilan keputusan isolasi pasien dan penjagaan di sekitarnya selama pengobatan," kata Fei Zhou dari Chinese Academy of Medical Sciences, Senin (16/03/2020). Pasalnya saat ini periode isolasi pasien virus corona disarankan hanya 14 hari untuk menghindari penyebaran virus. Artinya pasien yang telah dikarantina tanpa sadar tetap berpotensi menularkan virus ini.Sebagai perbandingan, hanya tiga pasien SARS yang masih memendam virus dalam saluran pernapasan setelah empat minggu. Para ilmuwan di China mempelajari catatan medis dan data laboratorium 191 pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Jinyitan dan Rumah Sakit Paru-Paru Wuhan, termasuk 54 pasien yang meninggal karena infeksi.
E. Perkembangbiakan virus
Koronavirus atau Coronavirus  (istilah populernya: virus korona , virus corona, atau virus corona) adalah sekumpulan dari virus ini di sebut Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae, dan Ordo Nidovirales.
F. Klasifikasi Virus
(SARS-COV-2) Adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. penyakit karena infeksi virus ini di sebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pnuemonia akut, sampai kematian.
G. Penyakit yang disebabkan virus
Penyebab Virus Corona
    Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
• Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
• Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
• Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

- Virus Corona merupakan satu jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit dan sedang mewabah. Evaluasilah berdasarkan berbagai sumber belajar terkait dengan  :
A. Latar Belakang mewabahnya virus corona.
WHO menyatakan wabah penyakit akibar infeksi virus corona tipe baru, covid 19, sebagai pendemi status itu di tetapkan setelah melihat penyebaran virus yang cepat di eropa dalam beberapa hari terakhir dan penyebarannya ke 114 negara. 
Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom menggunakan kata “Pandemi” untuk menggambarkan 
Covid-19 tidak mengubah tingkat ancaman virus ini. apa makna Pandemi ?
Pandemi berasal dari kata Yunani “Pandemo” yang berarti semua orang.

B. Gejala terinfeksi  virus corona.
Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
• Pneumonia
• Infeksi sekunder pada organ lain
• Gagal ginjal
• Acute cardiac injury
• Acute respiratory distress syndrome
• Kematian
C. Cara penyebaran Virus Corona.
Penyakit ini menyebar dari orang ke orang melalui Droplet yang keluar dari hidung saat batuk atau bersin

D. Pencegahan terhadap terjangkitnya Virus Corona
Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
• Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
• Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
• Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
• Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
• Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
• Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
• Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
• Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
• Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
• Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
• Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
• Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
• Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
• Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
• Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
• Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
• Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
E. Cara penanganan
Pengobatan Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
• Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
• Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
• Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat yang cukup
• Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
4. Setelah memcermati dan mempelajari materi  “ Protokol Penanganan Virus Corona “ dari materi alternative atau sumber lain, 
a. Rancanglah media informasi sederhana tentang tahapan  menerapkan protokol penanganan virus Corona dalam media tertulis. (Dikerjakan dalam lembar Terpisah).
b. Bagaimana harus menanggapi secara bijak saat ada stigma di masyarakat tentang virus corona ?

1. Membersihkan tangan sebelum makan
2. Olahraga secara rutin.
3. Makan-makanan berkhasiat 
4. Minum air putih
5. Dan tidak panik
5. Setelah mencermati dan mempelajari materi tentang Cara Hidup Sehat,  rancanglah media informasi sederhana tentang bagaimana  mengimplementasikan cara hidup sehat. (Dikerjakan dalam lembar terpisah). Materia media informasi memuat :
a. Menjaga kebersihan diri
Membersihkan tangan sebelum makan, Makan-makanan berkhasiat, dan Minum air putih
b. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Membersihkan lingkungan halaman
c. Cara menjaga kesehatan
Membersihkan tangan sebelum makan, Makan-makanan berkhasiat,Minum air putih, Berolahraga dengan rutin dan Membersihkan lingkungan halaman
d. Olahraga yang aman dan sehat 
Berolahraga dengan rutin
6. Setelah mencermati dan mempelajari tentang virus Corona dan merebaknya informasi di berbagai media yang belum tentu kejelasannya atau kebenarannya. Jika menjadi Agen Informasi Covid-19, Jelaskan bagaimana cara bersosialisasi yang bijak di masyarakat agar tindakan dan  informasi yang disampaikan saat bersosialisasi membantu pencegahan menyebarnya wabah penyakit yang disebabkan virus Corona ?
Jadi sosialiasi kepada masyarakat apa itu virus corona, bagaimana bisa menular, cara pencegahanya seperti apa, salah satunya adalah etika batuk.
Untuk masyarakat yang sedang mengalami virus corona oleh sebab itu di pindahkan terlebih dahulu ke tempat yang lebih pantas dan biasanya di isolasi. Untuk warga yang tidak mengalami virus tersebut di harapakan menggunakan masker dan menjaga lingkungan sekitar.  

Tugas sekolah Bahasa Indonesia

                         Irisan Kata 

Tugas Sekolah Bahasa Indonesia Tentang Coronavirus

      Tentang virus coronavirus atau 
               di. sebut covid-2019 yang disebut dengan Virus Corona?
   Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Bagaimana proses penyebaran Virus Corona?
   Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

Apa saja gejala yang dialami pasien Virus Corona?
  Gejalanya yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek. The Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa pasien Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Apakah Virus Corona dapat dicegah? Apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri saya?
   Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang terinfeksi Virus Corona. Cara terbaik untuk melindungi diri kita adalah dengan menghindari kondisi atau tempat dimana Anda berpotensi terpapar virus tersebut. Sebuah lembaga pencegahan penyakit di Amerika, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan Anda sejumlah hal-hal di bawah ini untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan, yaitu:
• Perbanyak cuci tangan menggunakan air dan sabun paling tidak selama 20 detik, terutama sebelum Anda keluar kamar mandi; sebelum makan; dan setelah Anda buang ingus, atau batuk, atau bersin.
• Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakanlah pembersih tangan alkohol dengan kandungan alkohol sebanyak minimal 60%
• Hindari menyentuh wajah sebelum Anda cuci tangan
• Hindari kontak dekat dengan orang-orang sakit
• Tinggal di rumah jika Anda sakit
• Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan menggunakan tisu
• Perbanyak membersihkan barang-barang Anda serta perabotan di rumah Anda hari sampai 14 hari setelah terpapar virusnya

Korban yang terkena coronavirus
  Pada hari Senin (20/4/20) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, jumlah penambahan kasus positif Corona di Indonesia lebih rendah dibanding hari sebelumnya. Data Senin (20/4) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif Corona bertambah 185 orang. Sehingga total positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.760 kasus Sementara itu, jumlah pasien sembuh juga bertambah 61 orang. Sehingga totalnya mencapai 747 orang pasien sembuh dari Corona. Sedangkan untuk kasus meninggal bertambah 8 orang. Sehingga total pasien yang meninggal menjadi 590 orang.

Mempertahanakan imunitas
   Pada dasarnya mempertahankan imunitas tubuh dapat berdampak terhadap kondisi tubuh yang setiap saat dapat melawan segala virus dan penyakit didalam tubuh. Pencegahan masuknya virus corona ke tubuh kita juga relatif mudah untuk dilakukan, yaitu dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun dan bilas dengan air mengalir, pergunakanlah masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi makanan gizi seimbang dengan memperbanyak asupan buah dan sayur, berhati-hati kontak langsung dengan hewan, rajin teratur berolahraga dan tentunya istirahat yang cukup. Juga perlu diperhatikan agar tidak mengonsumsi daging yang masih mentah yang tidak dimasak dengan matang dan jika mengalamai batuk, pilek dan sesak napas segeralah ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Peran Untuk Kita Semua 
  Penanggulangan virus corona yang sudah masuk ke Indonesia memerlukan antisipasi dari banyak pihak, mulai dari masyarakat umum, pemerintah, dinas terkait, dalam hal ini dinas kesehatan. Data terbaru tentang virus corona di Indonesia sudah seharusnya bersumber pada data valid yang dipublikasikan oleh pihak relevan, dalam hal ini adalah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau dinas perwakilannya di wilayah masing-masing. Selain itu, kita diharapkan tetap tenang, tidak ada halangan untuk beraktivitas sehari-hari, tidak perlu merasa khawatir, merasa cemas, dan ketakutan secara berlebihan serta jangan menyalahgunakan serta menyalahartikan tentang virus corona ini dengan upaya-upaya yang berlebihan.
    Upaya tersebut di atas dilakukan oleh segelintir orang dengan tujuan tertentu. Sangat disayangkan melihat masih banyak oknum yang memanfaatkan celah peristiwa merebaknya virus corona di Indonesia untuk mengambil keuntungan bagi mereka. Hal ini menimbulkan banyak masalah baru, seperti panic buying memborong banyak barang, contohnya masker dan pembersih tangan praktis, sehingga menjadikan ladang bisnis baru dengan  meraup keuntungan tinggi, lalu memasok persediaan bahan pokok makanan sehari-hari dalam jumlah banyak seolah-olah mereka nanti akan dikarantina karena tidak bisa melakukan aktivitas di luar. Hal tersebut sangatlah tidak tapat untuk dilakukan, karena virus corona ini bukan menjadi ajang untuk memenuhi untuk kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.
Pada akhirnya, dalam perspektif tenaga kesehatan, masyarakat perlu diingatkan untuk   tidak melakukan kegiatan yang berlebihan, tidak perlu merasakan panik dan ketakutan yang berlebihan sehingga menganggu aktivitas sehari-hari. Selanjutnya, masyarakat diharapkan untuk selalu menerapkan pola hidup yang sehat sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona dengan cara yang telah ditentukan.
“Sehat itu milik kita bersama, berawal dari pencegahan, dan mudah dilakukan.”